Crypto Fear and Greed Index (CFGI) merupakan salah satu indikator popular yang digunakan untuk mengukur sentimen market terhadap aset kripto secara keseluruhan. Indeks ini sering dijadikan referensi oleh analis dan pelaku market karena menggabungkan berbagai aspek penting dalam satu representasi sederhana. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan CFGI dan sejauh mana keakuratannya dalam menjadi acuan jual dan beli?
CFGI, atau yang sering disebut Fear and Greed Index, sebenarnya bukan hal baru di dunia keuangan. Konsep ini diadaptasi dari indeks serupa yang telah lama digunakan di market saham. Mengingat karakteristik volatilitas dan dinamika harga aset kripto yang menyerupai market saham, maka kehadiran indeks ini diadopsi pula dalam ekosistem kripto. Salah satu platform yang mengembangkan versi khususnya adalah CoinMarketCap.

Indeks ini menampilkan skor dari 0 hingga 100 yang merepresentasikan tingkat ketakutan (fear) hingga ketamakan (greed) pelaku market. Skor mendekati 0 menandakan extreme fear, sedangkan skor mendekati 100 mencerminkan extreme greed. Visualisasi ini ditampilkan secara real-time di halaman utama CoinMarketCap dan digunakan untuk membantu pelaku market dalam mempertimbangkan strategi masuk (entry) maupun keluar (exit).
“Ketika indeks mendekati 0, market menunjukkan tanda-tanda extreme fear, biasanya diiringi aksi jual berlebihan tanpa alasan fundamental yang kuat. Sebaliknya, ketika mendekati 100, market memasuki fase extreme greed, yang kerap menjadi sinyal koreksi harga. CoinMarketCap menggunakan data perdagangan dan perilaku pengguna unik untuk menyajikan cerminan sentimen market yang lebih akurat,” tulis CoinMarketCap dalam keterangannya.
CoinMarketCap mengklasifikasikan nilai indeks ke dalam lima kategori: Extreme Fear, Fear, Neutral, Greed, dan Extreme Greed.
Secara prinsip, kondisi extreme fear biasanya menciptakan peluang beli karena harga aset cenderung undervalued, sedangkan kondisi extreme greed mengindikasikan risiko koreksi karena harga sudah overvalued.
Dengan kata lain, ketika skor indeks menunjukkan 0 atau mendekatinya, investor dinilai terlalu pesimistis, membuka peluang akumulasi. Sebaliknya, ketika skor mendekati 100, pelaku market cenderung terlalu optimistis, yang bisa menjadi indikasi jenuh beli (overbought) dan risiko koreksi harga meningkat.
Ringkasnya, lakukan akumulasi ketika market merasa takut, dan lakukan penjualan ketika market merasa tamak.
Saat artikel ini dibuat, CFGI berada di level 25, mengindikasikan kondisi fear, dengan rata-rata indeks berada di situasi fear dalam 30 hari terakhir. Di antara rentang waktu itu, situasi extreme fear terjadi pada 11 Maret 2025.

Pada grafik di atas dapat terlihat bahwa ketika dalam kondisi extreme fear, harga BTC berada di kisaran sangat murah yakni US$78.500. Setelah itu sentimen berangsur-angsur masuk ke fear, di mana harga berpuncak lokal di kisaran US$87.500 pada 25 Maret 2025. Artinya ada kenaikan harga yang membuktikan bahwa indeks ini dapat digunakan sebagai acuan entry dan exit dalam jangka pendek.
Komponen Utama dalam CFGI Versi CoinMarketCap
CoinMarketCap menyusun CFGI berdasarkan lima komponen utama yang mencerminkan dinamika market secara luas:
1. Momentum Harga
Melibatkan analisis performa harga dari 10 aset kripto teratas (tidak termasuk stablecoin), seperti BTC, ETH, XRP, BNB, dan DOGE. Tujuannya adalah menangkap arah tren yang lebih luas di market kripto.
2. Volatilitas
Menggunakan indeks volatilitas tersirat seperti Volmex BVIV dan EVIV untuk memproyeksikan volatilitas tahunan dalam 30 hari ke depan, khususnya untuk BTC dan ETH.
3. Market Derivatif
Menganalisis rasio Put/Call Options Open Interest dari Glassnode untuk Bitcoin dan Ethereum, guna mengetahui kecenderungan posisi spekulatif investor. Rasio put yang tinggi terhadap call menjadi sinyal dominasi sentimen bearish.
4. Komposisi Market
Melalui analisis Stablecoin Supply Ratio (SSR), yaitu rasio antara kapitalisasi market Bitcoin dengan total kapitalisasi stablecoin utama, yang berfungsi sebagai indikator tekanan beli potensial terhadap BTC.
5. Tren Media Sosial
Mencakup analisis data pencarian dan keterlibatan pengguna terkait topik kripto di media sosial. Ini mencerminkan minat ritel dan tema market yang sedang berkembang, termasuk proyek kripto yang mendapat perhatian besar.
Dengan menggabungkan semua elemen ini, CFGI memberikan gambaran singkat tentang kondisi pasar, sekaligus berfungsi sebagai sistem peringatan dini agar investor tidak mengambil keputusan emosional.
Meski begitu, penting untuk dicatat bahwa CFGI sebaiknya tidak digunakan sebagai satu-satunya acuan dalam pengambilan keputusan investasi. Indeks ini perlu dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya seperti RSI, MACD, dan Moving Average untuk menghasilkan analisis yang lebih menyeluruh. Pendekatan holistik seperti inilah yang memungkinkan investor mengambil keputusan berdasarkan data, bukan semata-mata emosi market.
Cara Praktis Menggunakan Fear and Greed Index untuk Entry dan Exit
Crypto Fear and Greed Index (CFGI) dapat menjadi alat bantu strategis bagi investor maupun trader untuk mengidentifikasi momen potensial dalam melakukan aksi beli (entry) dan jual (exit) di market kripto. Namun, untuk memanfaatkannya secara efektif, pemahaman terhadap interpretasi skor dan integrasi dengan indikator teknikal lainnya menjadi kunci.
Secara umum, skor indeks yang rendah—terutama di bawah angka 25—menunjukkan kondisi extreme fear. Ini menandakan market sedang berada dalam tekanan jual tinggi yang biasanya disebabkan oleh ketidakpastian makro, aksi ambil untung besar-besaran, atau sentimen negatif mendadak.
Dalam konteks ini, pelaku market kerap menjual aset mereka karena panik atau ketakutan akan penurunan lebih lanjut. Bagi investor berpengalaman, kondisi seperti ini justru dapat dilihat sebagai peluang akumulasi, dengan asumsi bahwa aset telah mengalami oversold dan sedang undervalued.
Sebaliknya, ketika skor indeks mendekati atau menyentuh angka 75 hingga 100, ini menandakan kondisi extreme greed. Artinya, market tengah mengalami euforia, dengan harga-harga aset melambung tinggi dan tekanan beli terus mendominasi. Fase ini sering kali dikaitkan dengan risiko koreksi mendadak, karena banyak investor membeli dengan mengabaikan fundamental. Dalam situasi ini, trader yang bijak biasanya mulai mempertimbangkan untuk mengambil keuntungan sebagian atau melakukan exit bertahap, terutama jika didukung oleh sinyal teknikal lain seperti RSI yang menunjukkan overbought atau harga yang telah terlalu jauh dari moving average-nya.
Cara praktis memanfaatkan indeks ini adalah dengan menetapkan batasan skor sebagai panduan keputusan. Misalnya, menetapkan bahwa skor di bawah 30 menjadi sinyal awal untuk mulai mengamati peluang beli, sementara skor di atas 70 menjadi sinyal kewaspadaan untuk melakukan profit-taking. Namun, indeks ini sebaiknya tidak digunakan secara terisolasi. Kombinasikan dengan indikator lain seperti RSI, MACD, volume profile, atau analisis support-resistance guna mengonfirmasi arah market.
Trader juga dapat menggunakan pendekatan rata-rata bergerak terhadap nilai indeks harian untuk menghindari reaksi berlebihan atas fluktuasi jangka pendek. Strategi ini memungkinkan keputusan yang lebih rasional dan mengurangi potensi kesalahan akibat bias emosional. Dengan disiplin dan konsistensi, CFGI bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna dalam menyusun strategi manajemen risiko di market yang sangat volatil seperti kripto.
Sebagai kesimpulan, Crypto Fear and Greed Index adalah alat sederhana namun efektif yang merepresentasikan sentimen kolektif market kripto, dan dapat dijadikan acuan strategis untuk aksi jual dan beli secara praktis. Dengan memahami pola pergerakan indeks ini, terutama pada fase extreme fear dan extreme greed, investor dan trader dapat mengidentifikasi peluang entry saat market panik dan merencanakan exit ketika euforia berlebihan terjadi. Meski begitu, penggunaan CFGI akan jauh lebih optimal jika dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya dalam sebuah analisis yang holistik dan terukur, demi mengurangi risiko keputusan emosional di market kripto yang dinamis.