Beli Kripto
Market
Perdagangan
Futures
Finansial
Promosi
Selengkapnya
Pusat Hadiah
Masuk
Beranda Meneropong Masa Depan Cerah Sektor RWA 18 Triliun Dolar
Pembaruan Industri

Meneropong Masa Depan Cerah Sektor RWA 18 Triliun Dolar

2025-05-21 06:07:00

Transformasi keuangan global sedang memasuki babak baru melalui tokenisasi aset dunia nyata, atau yang lebih dikenal dengan istilah real-world assets (RWA). Aset-aset tradisional seperti obligasi pemerintah, properti, emas, dan surat utang kini semakin banyak berpindah ke jaringan blockchain melalui proses tokenisasi, menghadirkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas yang sebelumnya sulit dicapai.

Seiring berkembangnya teknologi blockchain, adopsi terhadap tokenisasi RWA mengalami pertumbuhan signifikan. Dari yang awalnya hanya sekadar ide eksperimental di awal 2010-an, kini tokenisasi menjadi strategi serius dalam menghubungkan keuangan tradisional dan dunia aset digital. Institusi besar seperti BlackRock, JPMorgan, dan Fidelity telah masuk ke ruang RWA, mempercepat integrasi antara dua dunia tersebut.

Menurut data terbaru dari RWA.xyz per 21 Mei 2025, total nilai aset dunia nyata (RWA) yang telah ditokenisasi secara on-chain mencapai US$22,60 miliar, mengalami kenaikan sebesar 6,99 persen dibandingkan 30 hari sebelumnya. Angka ini memperkuat optimisme pasar terhadap pertumbuhan sektor RWA secara berkelanjutan.

Jumlah pemegang aset RWA kini tercatat sebanyak 101.979 alamat dompet, meningkat 4,13 persen dari bulan lalu. Sementara itu, jumlah penerbit aset (asset issuers) telah mencapai 191 entitas, mencerminkan peningkatan minat dari institusi dan pelaku industri keuangan terhadap tokenisasi sebagai solusi efisiensi dan transparansi.

Untuk stablecoin—yang juga termasuk dalam kategori RWA digital—total nilainya telah menyentuh US$232,20 miliar, naik 2,2 persen dalam 30 hari terakhir. Jumlah pemegang stablecoin juga menunjukkan pertumbuhan positif, kini mencapai 163,21 juta alamat, atau naik 2,83 persen.

Data ini menegaskan bahwa ekosistem RWA bukan hanya berkembang dari sisi nilai pasar, tetapi juga dari segi partisipasi pengguna dan pelaku industri. Kombinasi antara pertumbuhan nilai, peningkatan jumlah pemilik, serta bertambahnya penerbit aset menunjukkan tren yang sangat kuat menuju adopsi arus utama (mainstream adoption) terhadap tokenisasi aset dunia nyata.

CEO Ondo, Nathan Allman, bahkan memproyeksikan bahwa nilai pasar tokenisasi RWA bisa mencapai US$100 miliar hanya dalam satu tahun. Sementara itu, Plume Network menarik perhatian pasar ketika para whale melakukan akumulasi besar-besaran saat kondisi pasar sedang lesu, menunjukkan kepercayaan kuat terhadap masa depan proyek ini.

Fidelity, salah satu nama besar di Wall Street, juga telah resmi merilis produk Tokenized Dollar Fund yang diluncurkan pada Mei 2025. Langkah ini semakin mempertegas bahwa tokenisasi bukan sekadar eksperimen, tetapi mulai diadopsi secara serius oleh pemain keuangan konvensional.

Regulasi juga memainkan peran kunci dalam mempercepat adopsi. Abu Dhabi Global Market (ADGM), misalnya, baru-baru ini menggandeng Chainlink untuk memperkuat infrastruktur tokenisasi di kawasan Timur Tengah. Langkah ini diambil demi menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi proyek RWA yang berbasis regulasi, sekaligus menjaga integritas data melalui oracles terdesentralisasi.

Pendorong Utama dan Elemen Dasar RWA

Salah satu pendorong utama dalam adopsi RWA adalah kebutuhan akan aset digital yang stabil namun tetap memberikan imbal hasil. Tokenisasi obligasi pemerintah AS, misalnya, telah berkembang sangat pesat. Data dari RWA.xyz, hingga Mei 2025, nilai pasar tokenisasi obligasi tersebut mencapai sekitar US$7 miliar. Dana seperti BUIDL dari BlackRock dan BENJI dari Franklin Templeton menjadi pemimpin dalam menawarkan instrumen keuangan berbasis blockchain yang aman dan likuid.

Tidak hanya obligasi, sektor stablecoin juga memainkan peran penting dalam ekosistem RWA. Dengan kapitalisasi pasar mencapai US$232 miliar, stablecoin seperti USDT dan USDC tetap dominan, namun proyek baru seperti Ethena hadir dengan model tokenisasi yang lebih inovatif. Stablecoin USDtb yang diluncurkan Ethena, didukung oleh obligasi jangka pendek, membuktikan bahwa tokenisasi dapat memberikan stabilitas dan imbal hasil sekaligus.

Proyek seperti Ondo Finance, MANTRA, dan Plume Network semakin memperluas ekosistem RWA melalui pendekatan tokenisasi yang unik. Ondo tidak hanya menawarkan tokenisasi obligasi dan stablecoin berbunga, tetapi juga mengembangkan Ondo Chain—sebuah blockchain khusus untuk mendukung perkembangan tokenisasi RWA. MANTRA fokus pada tokenisasi aset mewah dan real estat dengan memperhatikan aspek regulasi, terutama di wilayah Timur Tengah. Di sisi lain, Plume Network menargetkan tokenisasi kredit swasta dan barang mewah dengan arsitektur modular yang mendukung DeFi.

Sektor kredit swasta juga mendapatkan perhatian dalam skema tokenisasi RWA. Protokol seperti Centrifuge, Maple Finance, dan Goldfinch memungkinkan tokenisasi pembiayaan berbasis aset dunia nyata seperti faktur dagang, properti, dan pinjaman konsumen. Inisiatif ini memperluas akses terhadap pembiayaan, menjadikan RWA sebagai alternatif pembiayaan yang lebih inklusif dan transparan dibandingkan sistem keuangan tradisional.

Saham dan ETF juga mulai ditokenisasi, membuka jalan bagi investor ritel untuk mengakses kepemilikan sebagian saham global. Platform seperti Dinari dan Backed CSPX menunjukkan bagaimana tokenisasi dapat mendemokratisasi akses terhadap pasar modal. Selain itu, platform seperti Parcl dan WhiteRock memanfaatkan tokenisasi untuk memperdagangkan indeks harga properti dan obligasi secara desentralisasi.

Faktor Regulasi

Namun, keberhasilan tokenisasi RWA juga sangat tergantung pada regulasi yang mendukung. Di bawah pemerintahan sebelumnya, sektor ini sempat terhambat oleh kebijakan yang dikenal sebagai “Operation Chokepoint 2.0”. Namun, sejak 2025, di bawah pemerintahan Presiden Trump, arah kebijakan berubah. Dukungan terhadap tokenisasi dan stablecoin ditegaskan melalui UU GENIUS dan pendirian cadangan strategis Bitcoin nasional, memperlihatkan posisi AS sebagai pemimpin dalam inovasi aset digital.

Persetujuan ETF Bitcoin spot pada awal 2024 juga menjadi titik balik besar. Dengan lebih dari 1,1 juta BTC dikelola oleh ETF di AS, adopsi institusional terhadap aset kripto dan tokenisasi meningkat pesat. Perkembangan ini turut mendorong percepatan integrasi RWA dengan sistem keuangan tradisional.

Secara keseluruhan, sektor RWA kini telah mencapai nilai pasar sebesar US$22,6 miliar, dan US$254 miliar jika termasuk stablecoin. Tokenisasi obligasi pemerintah masih mendominasi pasar, diikuti oleh komoditas seperti emas, kredit swasta, real estate, serta obligasi korporasi. Infrastruktur blockchain seperti Ethereum, ZKsync, dan Stellar mendukung pertumbuhan ini dengan menyediakan jaringan yang aman dan efisien untuk tokenisasi.

Laporan dari Ripple dan Boston Consulting Group memproyeksikan bahwa pasar tokenisasi RWA akan mencapai US$18,9 triliun pada 2033. Ini merupakan pertumbuhan eksponensial dibandingkan nilai saat ini. Faktor-faktor utama seperti adopsi institusional, regulasi yang jelas, dan kemajuan teknologi seperti zero-knowledge proofs serta Layer 3 rollups akan mempercepat pertumbuhan tokenisasi secara global.

Proses adopsi RWA diperkirakan akan berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama (2025–2027) akan difokuskan pada tokenisasi aset yang dianggap aman seperti obligasi dan dana pasar uang. Fase kedua (2028–2030) akan melihat perluasan tokenisasi ke aset yang lebih kompleks seperti kredit swasta dan real estat. Kemudian pada fase ketiga (2031–2033), tokenisasi akan merambah ke instrumen keuangan paling illiquid seperti ekuitas swasta dan dana infrastruktur.

Keuntungan dari tokenisasi RWA tidak hanya berupa peningkatan efisiensi transaksi dan transparansi, tetapi juga kemudahan akses bagi investor ritel. Melalui tokenisasi, seseorang bisa memiliki sebagian dari aset bernilai tinggi seperti properti komersial, surat utang institusional, atau bahkan emas batangan, hanya dengan modal kecil dan melalui platform digital.

Dengan semua perkembangan ini, jelas bahwa RWA bukan sekadar tren jangka pendek. Tokenisasi telah menjadi fondasi baru dalam evolusi sistem keuangan global. Dalam beberapa tahun mendatang, RWA akan menjadi jembatan antara dunia lama dan baru—menggabungkan stabilitas instrumen keuangan konvensional dengan kecanggihan teknologi blockchain. Selamat datang di revolusi ini!

Sebelumnya
CoinEx Menyelesaikan Tahap Pertama dari Futures Bootcamp-nya
Selanjutnya
CoinEx Mengungkapkan Aturan Baru yang Menarik untuk Copy Trading: Membantu Trader Utama dengan Bagi Hasil Hingga 50%