Beli Kripto
Market
Spot
Futures
Finansial
Promosi
Selengkapnya
Pusat Hadiah
Masuk
Beranda Bukti Dukungan Google ke Beragam Proyek Web3
Pembaruan Industri

Bukti Dukungan Google ke Beragam Proyek Web3

2025-06-08 06:23:00

Dukungan perusahaan raksasa Google (Alphabet) ke industri Web3 (blockchain-kripto) memang memerlukan waktu, sebab mereka memantau terlebih dahulu arah dan trennya, baru kemudian masuk ke dalamnya. Berikut beberapa bukti dukungan Google terhadap berbagai proyek Web3, mencerminkan efek positif kripto di masa depan.

Google memang semakin agresif memasuki sektor blockchain dan Web3 dengan strategi dua jalur: menyediakan infrastruktur cloud computing kelas dunia dan menanam investasi ke berbagai startup kripto melalui Alphabet dan GV (Google Ventures). Langkah ini menunjukkan bahwa Google bukan sekadar pengamat perkembangan teknologi desentralisasi, melainkan aktor sentral yang ingin membentuk arsitektur Web3 masa depan.

Melalui Google Cloud, perusahaan menghadirkan layanan unggulan seperti Blockchain RPC dan Blockchain Node Engine, dua layanan yang dirancang untuk mendukung pengembang dan perusahaan dalam membangun aplikasi blockchain secara efisien dan aman. Blockchain RPC memungkinkan akses langsung ke data blockchain seperti Ethereum tanpa perlu mengelola node sendiri. Sementara itu, Blockchain Node Engine memberikan layanan node penuh yang dikelola sepenuhnya untuk penggunaan berskala besar.

Web3 Startup Program dari Google Cloud menawarkan kredit hingga US$200.000, akses komunitas Discord, dukungan teknis, dan peluang promosi melalui Google Cloud Marketplace. Program ini melibatkan kemitraan dengan fondasi blockchain seperti Aptos, Solana, Near, Flow, dan HBAR Foundation.

Investasi Tak Langsung, Melalui Infrastruktur dan Kolaborasi

Google tidak hanya menawarkan layanan, tetapi juga membangun kemitraan strategis untuk memperluas pengaruhnya. Misalnya, Aptos menggunakan infrastruktur Google Cloud untuk mendukung skalabilitas dan pengembangan ekosistemnya. NEAR Foundation bermitra dengan Google Cloud untuk menyediakan layanan node RPC dan mempercepat akselerasi startup berbasis Web3.

Di sektor Web3 game, Solana bekerja sama dengan Google Cloud menghadirkan layanan GameShift, tersedia di Google Cloud Marketplace. GameShift mempermudah integrasi NFT dan aset digital dalam game backend berbasis cloud. BNB Chain juga mendapat dukungan besar dari Google melalui US$10 juta cloud credit untuk mendukung 40 proyek Most Valuable Builder (MVB) yang fokus pada AI dan Web3.

Google bahkan menjadi validator untuk blockchain seperti ZetaChain dan MANTRA, memperlihatkan keterlibatan langsung dalam keamanan dan stabilitas jaringan blockchain.

Kerja sama penting juga dijalin dengan CME Group, penyedia instrumen perdagangan derivatif terbesar dunia. Bersama Google Cloud, mereka mengembangkan Google Cloud Universal Ledger (GCUL) untuk sistem wholesale payment dan tokenisasi aset yang efisien. Fase awal pengujian GCUL telah selesai, dan layanan barunya direncanakan meluncur pada 2026.

Di sektor pembayaran, Google bermitra dengan Coinbase sebagai penyedia layanan cloud utama dan memungkinkan pengguna membayar layanan Google Cloud menggunakan aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Google juga akan menggunakan Coinbase Prime untuk penyimpanan dan perdagangan aset institusional.

Investasi Langsung, Lewat Suntikan Dana ke Startup Strategis

Alphabet, perusahaan induk Google, telah menanamkan lebih dari US$1,5 miliar dalam investasi langsung ke perusahaan-perusahaan blockchain antara September 2021 dan Juni 2022. Angka ini menjadikan Alphabet sebagai investor publik terbesar dalam sektor kripto saat itu.

Salah satu penerima investasi terbesar adalah Fireblocks, platform manajemen dan keamanan aset digital. Alphabet mengucurkan dana sebesar US$550 juta ke Fireblocks. Fireblocks sendiri menggunakan Confidential Space dari Google Cloud untuk memperkuat keamanan private key dan operasional penting lainnya.

Dapper Labs, pembuat NBA Top Shot dan pelopor proyek NFT, juga termasuk dalam portofolio Alphabet dan GV. Ini menandakan ketertarikan Google di sektor hiburan dan konsumen berbasis Web3.

Ada lagi, Voltage, penyedia infrastruktur Lightning Network untuk Bitcoin, menerima US$6 juta dalam pendanaan awal dengan partisipasi dari GV. Voltage memanfaatkan jaringan Google Cloud untuk meningkatkan skalabilitas layanannya.

Investasi lainnya diarahkan ke Digital Currency Group (DCG), perusahaan induk dari lebih dari 200 startup kripto termasuk Grayscale dan CoinDesk. Capital G, divisi pertumbuhan Alphabet, menyuntikkan US$700 juta ke DCG dalam penjualan sekunder yang menilai perusahaan tersebut sebesar US$10 miliar.

Model investasi ini menunjukkan bahwa Alphabet menyasar berbagai lapisan penting ekosistem blockchain—dari penyimpanan aset, pembayaran, NFT, hingga dana ventura. Strategi ini memperkecil risiko dan memungkinkan Alphabet memetik keuntungan dari berbagai sektor Web3 yang berkembang pesat.

Banyak dari perusahaan yang mendapat pendanaan ini kemudian menggunakan layanan Google Cloud, menciptakan sinergi antara divisi investasi dan layanan teknologi. Ini memperkuat posisi Google tidak hanya sebagai investor, tetapi juga sebagai penyedia infrastruktur yang dominan.

Proyek Lain yang Didukung Google

Selain nama-nama besar seperti Solana, NEAR, atau Aptos, Google juga memperluas dukungannya ke berbagai proyek Web3 lain yang mungkin kurang dikenal publik luas, tetapi memiliki peran penting dalam pengembangan ekosistem blockchain. Dukungannya beragam—mulai dari penyediaan infrastruktur cloud, validasi jaringan, hingga pembinaan startup tahap awal melalui program akselerasi. Beberapa proyek berikut mencerminkan cakupan luas dan strategis dari pendekatan Google dalam sektor ini.

Cosmic Wire adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada solusi blockchain interoperabel. Perusahaan ini terpilih sebagai salah satu peserta dalam Web3 Startup Program dari Google Cloud, sebuah program akselerasi yang menyediakan kredit layanan cloud, pelatihan teknis, dan dukungan ekosistem bagi proyek tahap awal. Meskipun tidak disebutkan URL spesifiknya, proyek ini tercatat dalam laporan internal Google terkait partisipasi dalam program tersebut.

Chainstack, penyedia infrastruktur blockchain, menjadi contoh lain dari kemitraan teknis yang erat dengan Google. Platform ini menggunakan layanan Google Cloud untuk mengelola lebih dari 500 node blockchain, memungkinkan pengaktifan node baru dalam waktu kurang dari tiga menit dan mendukung operasi lintas lingkungan cloud. 

Proyek berikutnya adalah Sequence, sebelumnya dikenal sebagai Horizon Blockchain Games. Fokusnya adalah membangun platform pengembangan Web3 untuk game yang mengintegrasikan on-chain application secara seamless. Sequence mengandalkan infrastruktur Google Cloud untuk menghadirkan lingkungan pengembangan terpadu bagi gim berbasis blockchain. 

Rome Blockchain Labs, sebuah firma riset dan pengembangan swasta global yang berfokus pada aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), juga menjadi bagian dari jaringan mitra Google Cloud. Dukungan Google pada Rome tidak hanya bersifat teknis tetapi juga sebagai bentuk penguatan inovasi di sektor analitik dan infrastruktur DeFi. 

Sementara itu, Partisia Blockchain Foundation menghadirkan solusi blockchain dengan fokus pada privasi, interoperabilitas, dan keberlanjutan. Dikenal lewat pendekatannya yang berbasis riset, Partisia bekerja sama dengan Google Cloud untuk menghadirkan infrastruktur yang aman dan skalabel, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi Web3 yang ramah bagi perusahaan. 

Menariknya, Google Cloud juga aktif sebagai validator pada beberapa jaringan blockchain. Salah satunya adalah ZetaChain, jaringan lintas rantai (cross-chain) yang memfokuskan diri pada interoperabilitas. Google Cloud mendukung mainnet dan testnet ZetaChain dengan mendelegasikan satu juta token ZETA ke lima node validator miliknya.

Dalam kategori yang sama, MANTRA, ekosistem blockchain modular, juga mendapat dukungan serupa. Pada akhir Oktober, Google Cloud mengumumkan bahwa mereka turut menjadi validator untuk jaringan MANTRA, mempertegas komitmennya dalam menjaga keamanan dan integritas jaringan blockchain di luar sekadar penyediaan infrastruktur.

Google Sebagai Fondasi Masa Depan Web3

Strategi Google dalam Web3 menciptakan jembatan antara dunia Web2 yang terpusat dan Web3 yang terdesentralisasi. Dengan menyediakan layanan cloud yang bisa diandalkan, Google memungkinkan perusahaan besar mengadopsi teknologi blockchain secara bertahap, tanpa harus mengorbankan kestabilan dan efisiensi sistem yang sudah ada. Pendekatan ini dikenal sebagai model "Web2,5"—membuka jalan transisi bertahap bagi adopsi arsitektur internet yang lebih terbuka dan inklusif.

Lewat investasi langsung maupun tak langsung, Google mengunci posisinya di fondasi Web3. Dukungan infrastruktur, partisipasi sebagai validator, integrasi AI, serta hubungan erat dengan sektor keuangan dan hiburan menjadikan Google sebagai kekuatan yang tidak bisa diabaikan dalam transformasi digital global.

Secara umum ini dapat ditafsirkan bahwa Google benar-benar melihat potensi positif teknologi blockchain dan kripto di masa depan, baik yang berdampak secara ekonomi, sosial, dan inovasi teknologi baru. Dengan kata lain, trader dan investor kripto dapat melihat ini sebagai katalis besar, bahwa nilai kripto mereka mendapat sokongan dari perusahaan raksasa.

Sebelumnya
Isolated vs. Cross Margin: Panduan Lengkap Manajemen Risiko dalam Trading Futures
Selanjutnya
CoinEx Menyimpulkan Acara Eksklusif PHP: 200 Trader Teratas Berbagi 1600 USDT