Fiat
Market
Perdagangan
Futures
Finansial
Promosi
Selengkapnya
Pemula
Masuk
Akademi CoinEx

Mengenal dan Mengelola Risiko Keuangan

2022-11-12 07:00:00

Banyak dikatakan, investasi adalah cara yang jauh lebih baik untuk mencapai kekayaan, atau kebebasan finansial, daripada sekadar menabung uang di bank.

Sejak lebih dari 100 tahun lalu, investasi telah menjadi kegiatan yang digandrungi oleh banyak orang, sebagai investor ritel, tetapi juga banyak membawa petaka kepada banyak orang karena kurangnya literasi terkait.

Banyak investor ritel yang menaruh uang mereka pada suatu aset investasi bukan berdasarkan hasil analisis pribadi, melainkan hanya berdasarkan perasaan, saran panas, rumor dan hal-hal yang tidak dapat diukur, serta tanpa basis data fundamental kuat yang mendasarinya.

Pendahuluan

Berkat gaya berinvestasi yang sembrono, ada banyak sekali investor ritel yang justru jatuh dalam kebangkrutan, kehilangan modal seumur hidup mereka, menumpuk hutang, yang tak sedikit berakhir dengan mengakhiri hidup.

Dalam berinvestasi, sejatinya investor perlu memahami terlebih dahulu hal dasar yang diperlukan untuk menjadi seorang investor yang sebenarnya.

Salah satu hal dasar tersebut adalah memahami risiko keuangan, beserta cara mengelolanya.

Mari ketahui lebih lanjut lagi mengenai apa itu risiko keuangan, contoh-contohnya dan cara mengelolanya dalam ulasan CoinEx kali ini.

Apa Itu Risiko Keuangan?

Apa Itu Risiko Keuangan?

Secara umum, risiko keuangan adalah suatu kemungkinan terjadinya kehilangan uang (modal) dalam menjalankan kegiatan bisnis atau investasi.

Dapat dikatakan bahwa, risiko keuangan adalah bahaya yang dapat melenyapkan seluruh modal, atau uang, dari menjalankan dua kegiatan tersebut.

Risiko keuangan dapat melanda siapa saja, termasuk Pemerintah, yang contohnya seperti tidak dapat mengendalikan kebijakan moneter dan gagal bayar obligasi, atau masalah utang lainnya.

Jenis-jenis Risiko

Sebelum ke hal spesifik seperti risiko keuangan, kita akan mengupas tentang kata “risiko” yang lebih umum. Kata “risiko” sendiri juga terbagi dalam beberapa jenis seperti:

Risiko Bisnis

Risiko jenis ini adalah risiko yang diambil oleh sebuah perusahaan guna memaksimalkan keuntungan, yang pada akhirnya memoles nilai saham perusahaan. Ini seperti mengusung konsep big pain, big gain.

Contoh dari risiko bisnis adalah perusahaan mengambil risiko dengan memaksimalkan biaya pemasaran yang tinggi untuk memasarkan produk atau jasa terbaru mereka dengan harapan langsung laris dipasaran.

Risiko Fundamental

Risiko jenis ini adalah risiko yang bersifat global, dapat memberi dampak ke sebagian besar atau seluruh masyarakat suatu negara. Risiko fundamental juga bahkan dapat lebih besar lagi dampaknya dari pada itu.

Contoh dari risiko fundamental adalah dampak dari bencana alam terhadap suatu kegiatan bisnis atau investasi.

Selain itu, tingkat inflasi dan juga peperangan dapat menjadi risiko fundamental karena mempengaruhi roda ekonomi lebih dari dua negara.

Contoh nyata adalah, inflasi yang melanda AS saat ini, telah mampu menghantam pasar saham, pasar crypto, bisnis kecil hingga besar, jatuh menuju kerugian yang luar biasa.

Perang antara Rusia dan Ukraina juga memberi dampak buruk bagi kegiatan investasi dan bisnis, karena ada banyak aspek yang terkena dampak, salah satunya rantai pasokan minyak mentah.

Risiko Non-Bisnis

Risiko jenis ini adalah risiko yang berasal dari lingkup utama bisnis atau investasi, seperti gejolak politik dan ekonomi. Dampak dari akan diadakannya pemilu, atau pemilihan Kepala Negara, juga termasuk dalam risiko jenis ini.

Risiko Keuangan

Risiko jenis ini adalah apa yang menjadi sorotan utama dalam ulasan CoinEx kali ini, yakni risiko yang melibatkan kerugian finansial, atau material, dari menjalankan kegiatan investasi atau bisnis.

Contoh sederhana dari risiko keuangan adalah, kegagalan seorang manajer investasi dalam mengelola pos aset dalam portofolionya, yang mengakibatkan kerugian besar, hingga bangkrut, ketika pasar aset yang diinvestasikan mengalami keruntuhan.

Jenis-jenis Risiko Keuangan

Menjadi salah satu jenis risiko paling berprioritas tinggi dalam menjalankan kegiatan bisnis atau investasi, risiko keuangan juga terbagi dalam beberapa jenis, berdasarkan faktor yang menjadi penyebab utamanya.

Beberapa jenis dari risiko keuangan adalah risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko hukum, risiko operasional dan risiko spekulatif.

Risiko Pasar

Risiko pasar biasanya terjadi pada investasi di instrumen aset kertas seperti mata uang dan saham, tetapi berlaku pula untuk aset digital seperti crypto. Risiko pasar terbagi dalam dua jenis, yakni risiko pasar terarah dan tidak terarah. 

Risiko terarah biasanya disebabkan oleh pergerakan harga aset, atau suku bunga. Sedangkan risiko tidak terarah disebabkan oleh gejolak volatilitas yang memang sulit diprediksi.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah peluang terjadinya kegagalan dalam memproses transaksi dikarenakan ketidakseimbangan permintaan dan persediaan.

Contoh risiko likuiditas pada aset crypto adalah, ketika sentimen buruk mengarah pada aset, maka ada peluang harga tidak dapat menampung pesanan jual yang dibuat karena tidak ada cukup pihak yang ingin membelinya.

Hal semacam itu akan membawa harga jatuh kian rendah sampai likuiditas tercukupi, meski harga harus terdepresiasi lebih dari 80 persen.

Risiko Kredit

Risiko kredit datang di saat satu pihak gagal memenuhi kewajibannya terhadap rekanan, yang dibagi dalam dua jenis, yakni sovereign risk dan settlement risk.

Risiko Hukum

Seperti namanya, risiko jenis ini berkaitan dengan kendala hukum, salah satunya seperti sebuah tuntutan hukum.

Proses hukum biasanya akan menimbulkan kerugian secara finansial bagi pelaku bisnis, sehingga ini termasuk sebagai sebuah risiko.

Risiko Operasional

Risiko operasional adalah jenis risiko internal terkait kegiatan operasional bisnis atau kegagalan teknis.

Risiko penipuan karena kurangnya kontrol dalam SOP termasuk dalam jenis risiko operasional. Human erorr juga termasuk risiko jenis ini karena masih terkait dengan operasional.

Risiko Spekulatif

Secara umum, risiko spekulatif adalah risiko yang ketika dilakukan, akan menghasilkan tingkat keuntungan atau kerugian yang tidak pasti. 

Risiko spekulatif biasanya terjadi dalam tindakan yang seratus persen sadar karena melihat adanya kemungkinan keuntungan besar, meski risiko yang membayangi juga besar.

Yang patut digarisbawahi adalah, risiko spekulatif tidak terjadi jika suatu tindakan dilakukan hanya memiliki peluang rugi dan tidak ada peluang meraup keuntungan.

Dalam investasi, kegiatan trading termasuk memiliki risiko spekulatif, terlebih jika dilakukan di pasar berjangka, opsi dan sejenisnya.

Dan dalam kegiatan bisnis, salah satu contoh risiko spekulatif adalah mencoba menghadirkan produk baru tanpa riset yang kuat, hanya mengandalkan hype yang tengah terjadi di masyarakat.

Misal, salah satu produsen produk minuman ingin menerbitkan produk minuman rasa matcha secepatnya hanya karena rasa matcha tengah digandrungi di produk pangan seperti kue. Produsen berspekulasi bahwa itu akan laku keras seperti halnya produk pangan rasa matcha.

Tetapi, perusahaan bakal menghadapi risiko yang besar jika produk ternyata sepi peminat, karena produk dihadirkan secara terburu-buru tanpa riset yang mendalam.

Manajemen Risiko Keuangan

Manajemen risiko keuangan adalah cara untuk memahami, mengevaluasi dan mengurangi potensi risiko keuangan dalam melakukan kegiatan investasi atau bisnis.

Karena modal adalah jantung utama dari kegiatan investasi atau bisnis dalam jangka panjang, maka manajemen terkait risiko harus diutamakan.

Dalam kegiatan investasi, manajemen risiko keuangan dapat dilakukan dengan:

Analisis fundamental

Ini adalah cara menilai potensi aset seperti saham dan crypto dengan melihat nilai dari perusahaan atau proyek di belakangnya. 

Memahami intrinsik proyek, keunggulan dibandingan pesaing dan perkembangan pendapatan menjadi bagian utama dalam analisis fundamental.

Analisis Teknikal

Untuk aset crypto dan saham, analisis teknikal dapat membantu investor menemukan titik yang “lebih baik” untuk masuk sehingga keuntungan yang didapat lebih maksimal, serta kerugian diproyeksikan dapat lebih rendah.

Mengatur risk reward dalam berinvestasi atau berdagang (trading) juga termasuk dalam analisis teknikal, dengan menggunakan bantuan beberapa indikator dan tools seperti Moving Average, RSI, Fibonacci Retracement dan sebagainya.

Diversifikasi dan Asuransi

Dalam investasi aset, diversifikasi atau membagi porsi aset dalam portofolio adalah hal yang banyak disarankan oleh investor profesional untuk mengurangi risiko keuangan.

Dengan diversifikasi, portofolio tidak akan runtuh jika salah satu sektor pada aset mengalami keruntuhan.

Misal, jika sektor DeFi mengalami keruntuhan, portofolio tidak akan terdampak parah karena investasi telah dibagi ke aset crypto dalam berbagai sektor lain seperti NFT, crypto game, koin blockchain, metaverse, memecoin dan lainnya.

Untuk bisnis, menggunakan asuransi dapat menjadi “jalan belakang” untuk memproteksi diri dari kerugian, bahkan yang disebabkan oleh kejadian alam seperti kebakaran, banjir dan sebagainya.

Penutup

Manajemen risiko keuangan adalah keahlian utama yang harus dikuasai sebelum seseorang memantapkan diri untuk berkecimpung di dunia bisnis atau investasi.

Dengan memahami dan menguasai manajemen risiko keuangan, Anda dapat menjadi lebih siap dalam membuat perencanaan dan mengatur risk reward dalam setiap kegiatan bisnis atau investasi.

Mulai investasi Bitcoin dan aset crypto lainnya di CoinEx, jual beli Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin, USDT, USDC, SHIB, DOGE, dan aset crypto lainnya di CoinEx, dengan harga terbaik dan spread rendah. Daftar sekarang di sini. 

Sebelumnya
Apa Itu Web 3.0?
Selanjutnya
Apa Itu VeChain (VET)?