Carry trade adalah strategi perdagangan di mana para investor memanfaatkan suku bunga rendah yang ditawarkan oleh aset fiat untuk menyimpan uang dalam aset kripto yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Pendekatan carry trade terhadap aset kripto ini mirip dengan strategi carry trade standar, yang menggunakan aset kripto berimbal hasil rendah untuk membiayai investasi dalam aset kripto berimbal hasil tinggi. Strategi carry trade umumnya menggunakan aset dengan imbal hasil yang lebih rendah.
Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai carry trade.
Apa itu Carry Trade?
Carry trade merupakan strategi di mana investor meminjam aset kripto dengan suku bunga rendah, contohnya Bitcoin, dan menggunakan dana tersebut untuk membeli aset kripto lain dengan suku bunga yang lebih tinggi, seperti stablecoin. Dalam strategi ini, investor mendapatkan keuntungan dari selisih suku bunga.
Namun, strategi ini memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Nilai aset kripto yang dipinjam dapat mengalami fluktuasi, sehingga investor berisiko mengalami utang yang lebih besar daripada nilai aset yang dibelinya. Selain itu, perlu diketahui bahwa meskipun suku bunga kripto mungkin lebih tinggi daripada aset biasa, volatilitas kripto juga lebih tinggi, menjadikannya investasi yang lebih berisiko.
Contoh Carry Trade
Contoh carry trade dalam kripto adalah ketika seorang investor meminjam 1 Bitcoin (BTC) dengan suku bunga rendah sebesar 2% per tahun. Kemudian, investor menggunakan 1 BTC yang dipinjam untuk membeli 100 Ethereum (ETH) dengan suku bunga yang lebih tinggi, yaitu 5% per tahun. Setelah itu, investor memegang 100 ETH dan menerima bunganya, sehingga mendapatkan keuntungan sebesar 3% per tahun (5% - 2%) sebagai selisih suku bunga.
Penting untuk dicatat bahwa tingkat bunga yang sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada platform atau bursa yang digunakan. Selain itu, nilai aset juga berfluktuasi, sehingga investor harus memantau kondisi market. Jika nilai bitcoin turun, mereka mungkin perlu memasukkan lebih banyak uang untuk menutupi posisi mereka.
Apa Risiko dari Carry Trade?
Sebelum terlibat dalam carry trade, investor harus mempertimbangkan beberapa risiko, seperti regulasi, stabilitas market, stabilitas politik, keamanan siber, risiko platform, dan risiko pihak lawan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penelitian menyeluruh, memahami kondisi market, dan memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan baik sebelum mempertimbangkan carry trade kripto. Anda juga perlu memiliki strategi manajemen risiko yang tepat untuk meminimalkan potensi kerugian.
Berikut ini adalah beberapa risiko carry trade:
Volatilitas
Market aset kripto dapat mengalami fluktuasi yang sangat tinggi, sehingga nilai aset yang terlibat dalam carry trade dapat berubah dengan cepat. Dampaknya adalah adanya potensi kerugian yang signifikan bagi para investor.
Likuiditas
Beberapa aset kripto mungkin memiliki likuiditas yang lebih rendah dibandingkan yang lain, sehingga sulit bagi investor untuk melakukan carry trade dengan mudah.
Suku bunga
Suku bunga aset kripto dapat berubah, mempengaruhi profitabilitas carry trade. Suku bunga yang lebih rendah, yang diberikan oleh mata uang fiat standar, menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi pedagang untuk membeli aset berisiko. Hal ini juga mengurangi insentif untuk memegang mata uang fiat secara pasif, dan memberikan insentif yang lebih signifikan untuk menyetor uang ke rekening tabungan kripto dengan hasil yang tinggi. Hal ini dikarenakan memegang mata uang fiat secara pasif menghasilkan bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan berdagang secara aktif dengan mata uang tersebut.
Risiko regulasi
Pemerintah di seluruh dunia memiliki peraturan yang berbeda mengenai aset kripto, yang dapat berubah dan mempengaruhi carry trade.
Risiko market
Pertama, volatilitas tinggi dapat meningkatkan risiko kerugian dalam carry trade. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar aset yang dapat terjadi dengan cepat, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian.
Kedua, jika volatilitas tinggi, akan lebih sulit untuk memprediksi aset mana yang akan mengalami perbedaan suku bunga yang paling menguntungkan. Oleh karena itu, memilih peluang carry trade yang paling menguntungkan menjadi lebih menantang.
Ketidakstabilan politik
Peristiwa ekonomi atau politik dapat mempengaruhi nilai aset kripto, yang pada gilirannya dapat memengaruhi carry trade.
Keamanan cyber
Risiko peretasan atau ancaman keamanan siber lainnya berpotensi menyebabkan hilangnya aset atau informasi pribadi yang berharga.
Risiko platform
Risiko kegagalan platform atau bursa juga berpotensi memengaruhi carry trade. Apabila platform atau bursa tempat carry trade dilakukan mengalami masalah teknis atau kegagalan, hal ini dapat mengganggu perdagangan dan berpotensi menimbulkan kerugian. Keadaan ini dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti serangan siber, gangguan teknis, atau kesalahan operasional.
Jika platform atau bursa tidak dapat diakses, hal ini dapat mencegah pedagang keluar dari posisi mereka, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian yang signifikan apabila market bergerak melawan mereka. Selain itu, jika platform atau bursa diretas, informasi akun dan dana pedagang dapat dikompromikan, sehingga menyebabkan kerugian finansial.
Risiko pihak lawan
Risikonya adalah bahwa pihak lawan dalam perdagangan dapat gagal membayar atau gagal melakukan seperti yang dijanjikan, yang berpotensi menyebabkan kerugian bagi investor.
Pertanyaan yang sering diajukan:
1. Apakah carry trade menguntungkan?
Carry trade memiliki potensi keuntungan yang tinggi, namun juga memiliki tingkat risiko yang tinggi. Potensi keuntungan yang tinggi dapat menarik minat para investor. Namun, sifat market aset kripto yang sangat fluktuatif menyebabkan nilai aset yang terlibat dalam carry trade dapat berubah dengan cepat, sehingga mengakibatkan kerugian yang signifikan. Selain itu, suku bunga aset kripto juga dapat berubah dengan cepat dan mempengaruhi profitabilitas carry trade. Oleh karena itu, sebelum mempertimbangkan carry trade, sangat penting untuk melakukan riset menyeluruh, memahami kondisi market, dan memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan baik.
2. Apa perbedaan antara carry trade dan arbitrase?
Carry trade dan arbitrase merupakan strategi perdagangan yang berbeda dalam pendekatan dan kondisi market yang mereka manfaatkan.
Carry trade adalah strategi di mana investor meminjam aset dengan imbal hasil rendah dan menggunakan dana tersebut untuk berinvestasi pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi. Investor memperoleh keuntungan dari selisih antara dua suku bunga.
Sementara itu, arbitrase merupakan strategi yang melibatkan pembelian dan penjualan aset yang sama di market yang berbeda atau melalui berbagai platform guna memperoleh keuntungan dari perbedaan harga. Tujuan dari arbitrase adalah untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga aset di dua market yang berbeda.
Secara sederhana, carry trade adalah strategi yang memanfaatkan perbedaan suku bunga, sedangkan arbitrase adalah strategi yang memanfaatkan perbedaan harga aset yang sama.
Carry trade lebih fokus pada perbedaan suku bunga pada aset yang berbeda, sedangkan arbitrase berfokus pada eksploitasi perbedaan harga pada aset yang sama.