Halving bukan hanya eksklusif untuk Bitcoin; banyak cryptocurrency lain juga mengalami peristiwa unik ini, yang mengurangi penciptaan koin baru. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa cryptocurrency selain Bitcoin yang mengalami halving.

Cryptocurrency Apa Lagi yang Mengalami Halving?

Peristiwa halving terutama terkait dengan algoritma konsensus Bukti Kerja (PoW) di mana imbalan untuk memvalidasi blok transaksi dikurangi setelah waktu yang telah ditentukan. Berikut adalah beberapa cryptocurrency PoW mainstream yang mengalami halving:

Litecoin ( LTC ): Litecoin adalah hard fork dari blockchain Bitcoin dan sering dianggap sebagai "perak" untuk "emas" Bitcoin. Litecoin mengalami halving, dalam halving Litecoin, imbalan blok yang diterima penambang untuk memverifikasi dan menambahkan blok ke blockchain berkurang setengahnya setiap empat tahun seperti Bitcoin. Halving Litecoin terjadi tepat setelah setiap 840.000 blok, berbeda dengan Bitcoin yang 210.000 blok.
Nervos Network ( CKB ): Nervos Network adalah solusi blockchain bukti kerja publik yang dikembangkan untuk mengatasi masalah skalabilitas dalam jaringan layer-1, menampilkan infrastruktur dua lapis dengan layer-1 sebagai fondasi dan layer-2 yang disebut "Godwoken". Nervos Network, sebagai blockchain bukti kerja, mengalami halving blok, di mana imbalan blok untuk penambang yang menambang token asli Nervos, "CKB," dikurangi sebesar 50%. Halving blok Nervos Network terjadi setiap empat tahun.
Dash ( DASH ): Dash adalah cryptocurrency Bukti Kerja open-source, awalnya dikenal sebagai Darkcoin. Dash diluncurkan sebagai fork dari Litecoin (yang merupakan fork dari protokol Bitcoin). Blockchain Dash juga mengalami halving blok. Halving Dash terjadi setiap 4 tahun, yang kira-kira setelah setiap 210.000 blok, dan imbalan blok penambang Dash dikurangi sebesar 50% setelah setiap halving.

Ringkasan

Halving blok bukan hanya khas untuk Bitcoin, blockchain Bukti Kerja lainnya juga mengalami halving. Halving blok penting karena mengurangi imbalan penambang, sehingga meningkatkan kelangkaan cryptocurrency yang sering mengakibatkan kenaikan harga. Meskipun imbalan blok berkurang, penambang tetap menguntungkan karena potensi apresiasi harga.