
Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana trader profesional bisa memprediksi kapan harga aset akan berbalik arah? Dalam dunia trading, mengenali titik pembalikan tren adalah keterampilan yang sangat berharga. Salah satu indikator yang dirancang khusus untuk tugas ini adalah TD Sequential, yang dikembangkan oleh Tom DeMark. Indikator premium ini sering digunakan oleh trader profesional seperti Ali Martinez dan Tone Vays, untuk mendeteksi momen jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) sebelum harga berbalik arah. Bagi trader pemula, memahami cara kerja dasar TD Sequential dapat menjadi alat tambahan yang membantu dalam pengambilan keputusan trading yang lebih akurat.
Sejarah & Cara Kerja TD Sequential
Indikator TD Sequential dikembangkan oleh Tom DeMark pada tahun 1970-an sebagai alat untuk mengidentifikasi titik pembalikan harga dalam market keuangan. DeMark menciptakan indikator ini berdasarkan pengamatannya terhadap pola harga, dengan tujuan memberikan sinyal yang lebih akurat dibandingkan analisis teknikal konvensional. Artikel menarik tentang cara menggunakan indikator ini, ditulis langsung oleh DeMark, bisa dibaca di laman ini.
Konsep utama indikator ini adalah mendeteksi kelelahan tren melalui dua tahap utama. Tahap pertama disebut TD Setup, yang mengidentifikasi tren berkelanjutan dengan sembilan bar berturut-turut yang memenuhi kriteria tertentu. Setelah itu, tahap TD Countdown melanjutkan analisis dengan menghitung 13 bar tambahan untuk mengkonfirmasi potensi pembalikan harga.
Sejak diperkenalkan, indikator ini telah digunakan oleh hedge fund besar, bank investasi, dan analis teknikal di seluruh dunia. DeMark sendiri bekerja sebagai penasihat bagi berbagai institusi keuangan dan pengelola dana terkenal, termasuk Steve Cohen dari Point72 Asset Management. Indikator ini telah diimplementasikan dalam berbagai platform seperti Bloomberg, TradeStation, ThinkorSwim, dan TradingView (versi tidak resmi).
Indikator TD Sequential bekerja dalam dua tahap utama: Setup dan Countdown. Setup mengidentifikasi tren dengan pola 9 candle, sedangkan Countdown mengonfirmasi pembalikan setelah 13 candle.
Setup adalah fase pertama yang menentukan apakah harga sedang dalam tren naik atau turun. Jika harga mengalami kenaikan selama sembilan candle berturut-turut, maka itu dianggap sedang berada dalam bullish setup. Sebaliknya, jika harga terus menurun selama sembilan candle berturut-turut, maka terbentuk bearish setup.
Setelah tahap setup selesai, indikator ini masuk ke fase berikutnya, yaitu Countdown. Pada tahap ini, indikator TD Sequential akan menghitung tiga belas candle tambahan yang mengikuti pola tertentu. Jika countdown selesai, maka ada kemungkinan besar bahwa tren yang sedang berlangsung akan berbalik arah.
Gambar di bawah menunjukkan contoh penggunaan indikator TD Sequential pada Ripple (XRP) oleh Ali Martinez. Setelah memahami dasar TD Sequential, ayo kita lihat bagaimana cara menggunakannya dalam trading.

Panduan Menggunakan TD Sequential
Nah, indikator TD Sequential biasanya ditampilkan di atas atau di bawah batang harga (candlestick) pada grafik sebagai serangkaian angka. Angka-angka ini menunjukkan perkembangan pola yang digunakan untuk mengidentifikasi kelelahan tren dan potensi pembalikan harga.
Pada tahap TD Setup, angka dari 1 hingga 9 muncul di atas atau di bawah candlestick tergantung pada arah tren. Jika tren naik, angka akan muncul di atas candlestick, sedangkan dalam tren turun, angka akan berada di bawahnya. Setelah angka ke-9, market dianggap berpotensi mengalami kelelahan dan siap untuk pembalikan.
Jika tren berlanjut setelah TD Setup, indikator memasuki tahap TD Countdown, di mana angka dari 1 hingga 13 digunakan untuk mengonfirmasi apakah harga akan benar-benar berbalik arah. Dalam tahap ini, angka 13 menjadi sinyal utama yang menunjukkan potensi akhir tren dan peluang pembalikan harga.
Selain angka, beberapa varian indikator ini juga menampilkan garis atau level harga tertentu, seperti TDST (TD Support and Resistance), yang bertindak sebagai batasan dinamis untuk mendukung atau menahan pergerakan harga.
Bagi trader pemula, memahami kapan harus masuk atau keluar dari market sering kali menjadi tantangan. TD Sequential membantu menjawab pertanyaan ini dengan memberikan sinyal pembalikan yang jelas.
Misalkan seorang trader melihat bahwa harga Bitcoin terus naik selama sembilan hari berturut-turut. Setiap hari, harga penutupan selalu lebih tinggi dibandingkan empat hari sebelumnya. Ini berarti Bitcoin sedang dalam fase bullish setup. Jika harga terus naik dan countdown mencapai tiga belas candle, maka ada kemungkinan besar bahwa tren naik akan segera berakhir dan harga mulai turun.
Sebaliknya, jika Bitcoin mengalami penurunan selama sembilan hari berturut-turut, di mana setiap penutupan lebih rendah dibandingkan empat hari sebelumnya, maka ini disebut bearish setup. Jika setelahnya countdown mencapai tiga belas candle dan menunjukkan tanda-tanda pembalikan, trader dapat mempertimbangkan untuk masuk ke posisi beli, mengantisipasi kenaikan harga.

Contoh Kasus: Trading Bitcoin dengan TD Sequential
Bayangkan seorang trader pemula bernama Dika yang ingin melakukan trading Bitcoin menggunakan TD Sequential. Pada awalnya, Dika melihat bahwa harga Bitcoin mengalami penurunan selama sembilan hari berturut-turut, di mana setiap hari harga penutupan lebih rendah dibandingkan empat hari sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa market sedang dalam fase bearish setup.
Dika kemudian memperhatikan bahwa setelah setup selesai, harga masih terus turun, tetapi penurunannya mulai melambat. Saat countdown mencapai candle ke-13, Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda pembalikan, seperti munculnya candle hijau dengan volume tinggi. Ini adalah sinyal yang menunjukkan bahwa momentum bearish mulai melemah dan ada peluang bagi harga untuk naik.
Melihat ini, Dika memutuskan untuk membuka posisi beli di harga yang lebih rendah, dengan harapan harga Bitcoin akan berbalik naik. Beberapa hari kemudian, harga benar-benar mulai naik, sesuai dengan prediksi TD Sequential. Dika kemudian menjual Bitcoin-nya di harga yang lebih tinggi dan berhasil mendapatkan keuntungan.


Gambar di atas menunjukkan sinyal kuat Bitcoin berdasarkan indikator TD Sequential, yang mengindikasikan potensi pembalikan arah ke atas setelah munculnya sinyal buy pada 9 Februari 2025.
Kelebihan dan Keterbatasan TD Sequential
Seperti indikator lainnya, TD Sequential memiliki kelebihan dan keterbatasan yang perlu dipahami oleh trader.
Salah satu kelebihannya adalah kemampuannya mendeteksi pembalikan tren sebelum terjadi, yang memberikan trader peluang untuk masuk ke market pada momen yang tepat. Selain itu, indikator ini dapat digunakan di berbagai time frame, mulai dari grafik harian hingga grafik satu jam, sehingga cocok untuk berbagai gaya trading.
Namun, TD Sequential juga memiliki keterbatasan. Indikator ini tidak selalu memberikan sinyal yang akurat, terutama dalam kondisi market yang sangat volatil. Terkadang, harga bisa terus bergerak dalam satu arah meskipun setup dan countdown telah selesai. Oleh karena itu, banyak trader yang menggunakan TD Sequential bersama dengan indikator lain, seperti Bollinger Bands, RSI, atau Moving Average, untuk mengonfirmasi sinyal yang diberikan.
TD Sequential adalah indikator teknikal yang sangat berguna bagi trader pemula hingga profesional yang ingin mengenali momen pembalikan tren dengan lebih akurat. Dengan memahami konsep Setup dan Countdown, trader dapat mengetahui kapan saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari marker. Sayangnya indikator ini tidak tersedia secara gratis, sehingga penggunaannya cukup terbatas.
Ringkasnya, lakukanlah buy ketika angka 9 atau 13 muncul di bawah candlestick dalam tren turun, menandakan potensi pembalikan ke atas. Kemudian, lakukan sell ketika angka 9 atau 13 muncul di atas candlestick dalam tren naik, menandakan potensi pembalikan ke bawah. Sinyal angka 9 menandakan awal perubahan pembalikan tren. Sedangkan angka 13 adalah penegasan akan sinyal tren itu.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada indikator yang sempurna. TD Sequential sebaiknya digunakan sebagai bagian dari strategi trading yang lebih luas, bukan sebagai satu-satunya acuan. Dengan latihan dan pengalaman, trader dapat memanfaatkan indikator ini untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam trading kripto, forex, ataupun saham.