Kami membuat skenario bagaimana kelak Pi Network Ventures bernilai 100 juta dolar itu menjadi kenyataan dan menjadi bagian dari keseharian masyarakat global. Tapi, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.
Pada 15 Mei 2025, pengembang Pi Network (Pi) mengumumkan kehadiran Pi Network Ventures yang berinvestasi secara aktif dan bertahap di sejumlah proyek yang mendayagunakan sistem dan teknologi Pi Network. Ini menjadi kabar baik terbaru setelah pengumuman resmi Pi Network Open Network beberapa waktu lalu, sebagai rangkaian utuh proyek mata uang kripto yang sempat tertunda lama ini.
Jadi, bayangkan sejenak sebuah mata uang kripto yang bisa ditambang dari ponsel tanpa merusak baterai, tanpa memerlukan komputer super, dan bisa dilakukan siapa saja, bahkan tanpa pengetahuan teknis. Itulah Pi Network. Tapi pertanyaannya sekarang, setelah jutaan orang menambang Pi selama bertahun-tahun, apakah koin ini hanya akan menjadi angka digital, atau bisa benar-benar berguna di dunia nyata?
Nah, jawaban awalnya mungkin bisa ditemukan lewat sebuah gebrakan besar: Pi Network Ventures. Ini adalah langkah terbaru dan paling serius dari tim pengembang Pi Network, yang resmi meluncurkan program investasi senilai 100 juta dolar Amerika Serikat, yang sebagian disalurkan dalam bentuk USD dan sebagian lagi dalam Pi.
“Program strategis ini bertujuan untuk berinvestasi pada startup dan perusahaan berkualitas tinggi di berbagai sektor, guna mendorong inovasi dan pertumbuhan ekosistem,” sebut mereka di Telegram.
Namun lebih jauh dan lebih terperinci, apa sebenarnya rencana dari dana sebesar itu? Bagaimana skenarionya bisa membawa Pi keluar dari sekadar aplikasi ke dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, kita bedah bersama secara sederhana. Tapi ingat ya. Bahwa penjelasan berikut ini bukanla disampaikan oleh Pi Network, tetapi berdasarkan alur logika dari penjelasan singkat oleh tim itu.
Dari Mining Jadi Belanja? Mungkin Bukan Cuma mimpi
Selama ini, jutaan pengguna aktif Pi Network sudah rajin “menambang” Pi dari aplikasi di ponsel mereka setiap hari. Tapi kenyataannya, meskipun jumlah Pi di dompet makin bertambah, banyak orang masih bingung mau diapakan token ini. Kendati sudah bisa diperdagangkan di bursa kripto besar, tapi use case-nya, misalnya untuk lebih dapat digunakan untuk belanja sehari-sehari, dan nilainya kurang begitu tegas. Ini adalah salah satu hambatan adopsi, karena tidak mungkin hanya bergantung pada spekulasi kripto di pasar.
Di sinilah Pi Network Ventures masuk. Sederhananya, program ini ingin mengubah Pi dari sekadar token digital menjadi alat tukar yang benar-benar bisa dipakai di dunia nyata, jaug melebihi untuk transasksi dunia nyata atau setidaknya bermanfaat untuk DeFi, sebagai alat bayar NFT dan sebagainya. Caranya entitas baru ini adalah dengan menggelontorkan dana besar ke berbagai proyek, startup, dan bisnis yang siap menerima dan memadukan mata uang kripto Pi ke dalam sistem mereka.
Contohnya begini. Bayangkan ada warung kopi di Vietnam atau usaha online laundry di Kenya yang bersedia menerima Pi sebagai pembayaran. Nah, usaha seperti ini bisa mengajukan dukungan dari Pi Network Ventures. Mereka bisa mendapatkan dana segar, pelatihan teknis, atau bantuan integrasi sistem pembayaran berbasis Pi.
Kalau makin banyak bisnis seperti ini yang muncul, maka makin mudah pula orang menggunakan Pi untuk beli kopi, bayar jasa, atau bahkan membayar kursus daring. Ini bukan hanya sekadar menghidupkan ekonomi lokal, tapi juga memperluas ekosistem mata uang kripto Pi secara global.
Mendorong Startup Lokal, Bukan Hanya Silicon Valley Unicorn
Satu hal yang menarik dari strategi Pi Network adalah fokusnya pada negara berkembang. Beda dengan banyak proyek kripto lain yang mengejar pengguna di negara maju, Pi justru membangun basis pengguna kuat di kawasan seperti Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Kenapa? Karena di daerah-daerah ini, akses ke perbankan masih sulit, tetapi penggunaan smartphone sangat tinggi.
Nah, Pi Network Ventures mencoba memanfaatkan keunikan ini. Mereka mendorong anak-anak muda, pengusaha kecil, dan inovator lokal dari berbagai negara untuk menciptakan startup yang relevan dengan kondisi masyarakat mereka—tentu dengan syarat harus terpadu dengan ekosistem Pi.
Misalnya, ada pengembang dari Filipina yang membuat aplikasi belajar bahasa dan memberi penghargaan dalam bentuk Pi kepada pengguna yang menyelesaikan level tertentu. Atau, ada layanan logistik berbasis komunitas di Nigeria yang membayar kurir dengan Pi. Ide-ide seperti ini bisa saja mendapatkan pendanaan langsung dari Pi Network Ventures.
Dana 100 juta dolar itu menjadi seperti bahan bakar untuk menyulut inovasi lokal yang tidak hanya keren secara teknologi, tapi juga berguna untuk orang banyak. Dan semua ini berpotensi memperkuat posisi Pi sebagai mata uang kripto yang benar-benar dipakai.
Membangun Ekosistem Digital yang Saling Terhubung
Satu hal yang membedakan Pi Network dari banyak proyek kripto lain adalah komunitasnya. Di balik aplikasi yang sederhana, ada jutaan pengguna aktif yang rajin mempromosikan, berdiskusi, dan membangun semacam “dunia kecil” Pi. Tapi, dunia ini belum lengkap. Belum ada cukup banyak aplikasi pihak ketiga, layanan, atau fitur tambahan yang membuat Pi benar-benar terasa sebagai bagian dari hidup digital kita.
Nah, lewat Pi Network Ventures, tim pengembang ingin mengubah hal itu. Mereka mengajak para developer, kreator, dan pebisnis digital untuk membangun aplikasi dan layanan yang terhubung langsung dengan dompet Pi. Bisa berupa marketplace digital, aplikasi booking, game platform, bahkan sistem donasi.
Semakin banyak aplikasi yang menerima atau membayar dengan Pi, maka makin tinggi juga nilai praktis dari mata uang kripto ini. Ujung-ujungnya, ini juga akan berdampak positif pada kepercayaan pengguna dan calon investor.
Investasi Berbasis Komunitas
Uniknya, proyek yang didukung oleh Pi Network Ventures kemungkinan besar tidak hanya dipilih berdasarkan seberapa bagus proposal bisnisnya, tapi juga berdasarkan siapa yang menjalankan. Ingat, Pi Network sejak awal membangun sistemnya di atas “social trust graph” atau jaringan kepercayaan sosial.
Itu artinya, semakin aktif seseorang dalam ekosistem Pi, semakin tinggi reputasinya sebagai Pioneer, Contributor, atau bahkan Node operator, maka peluangnya untuk mendapatkan dukungan dana juga lebih besar.
Pendekatan ini menciptakan semacam “ekonomi kepercayaan”, di mana partisipasi dan kontribusi komunitas benar-benar dihargai dan bisa membuka jalan untuk pengembangan bisnis nyata. Jadi, bukan cuma para pemodal besar yang punya kesempatan, tapi juga orang-orang biasa yang punya ide dan komitmen.
Harapan Pi sebagai Alat Tukar Global
Pertanyaannya, ke mana semua ini akan berujuang? Apakah Pi bisa menjadi Bitcoin berikutnya? Atau setidaknya, menjadi alat tukar global alternatif yang bisa digunakan lintas negara dan tanpa perlu rekening bank?
Jawabannya tergantung pada seberapa sukses program investasi melalui ventures ini. Jika dalam lima tahun ke depan, kita melihat ribuan toko, aplikasi, dan layanan menerima Pi sebagai metode pembayaran, maka jawabannya bisa jadi “iya”. Karena nilai mata uang kripto tidak datang dari kode atau teknologi saja, tapi dari seberapa banyak orang menggunakannya untuk hal nyata.
Sebaliknya, kalau tidak ada cukup utilitas nyata, maka Pi mungkin tetap akan menjadi sekadar token komunitas yang tidak berkembang jauh. Tapi dengan modal 100 juta dolar, peluang untuk membuktikan bahwa Pi punya nilai riil kini terbuka lebar.
Singkatnya, Pi Network dan program Ventures-nya adalah eksperimen sosial dan teknologi yang cukup unik, sekaligus menjanjikan secara konsep. Dalam skenario ini, ketika kebanyakan mata uang kripto berfokus pada investor dan harga pasar, Pi memilih jalur berbeda: membangun dari komunitas bawah, mengedepankan inklusi, dan berusaha menciptakan ekosistem yang organik.
Jadi, inisiatif 100 juta dolar ini bukan hanya tentang uang, tapi tentang visi besar—bahwa teknologi bisa membawa perubahan nyata jika disalurkan ke tempat yang tepat dan dikelola oleh komunitas yang punya semangat bersama.
Apakah Pi Network bisa mewujudkan mimpi itu? Waktu yang akan menjawab. Tapi yang pasti, lewat skenario ini, mereka telah menyiapkan panggung untuk membuktikan bahwa mata uang kripto bukan hanya soal spekulasi, tapi juga soal inovasi dan solusi.